Perpustakaan di Indonesia saat ini telah banyak melakukan sistem otomasi perpustakaan khususnya perpustakaan perguruan tinggi. Munculnya perangkat lunak otomasi perpustakaan yang sumber terbuka (open source software) mempercepat pertumbuhan implementasi sistem otomasi di perpustakaan perguruan tinggi. Modul Online Public Access Catalog (OPAC) merupakan modul penelusuran informasi yang sangat penting bagi pengguna sehingga semua perangkat lunak otomasi menyediakan modul ini. OPAC berfungsi untuk memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat sehingga semua perangkat lunak sistem otomasi menyediakan modul ini. Namun evaluasi terhadap kemampuan OPAC masing-masing perangkat lunak yang digunakan oleh perpustakaan baik yang dikembangkan sendiri, berbayar maupun yang berasal dari sumber terbuka, belum banyak dikaji sehingga belum terlihat kemampuan dan kelemahannya.